Komisi V DPR Dorong Percepatan Pembangunan KIT Batang
Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke KIT Batang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). Foto: Andri
Komisi V DPR RI mendorong upaya percepatan pembangunan kawasan industri terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Pembangunan itu diyakini dapat memacu perekonomian daerah dan nasional, serta pemulihan ekonomi kembali setelah terkena imbas dari pandemi Covid-19.
“KIT Batang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional yang menggunakan dana APBN yang sangat kami perhatikan. Kami melihat KIT Batang dapat menjadi proyek bouncing back yang menawarkan pengembangan ekonomi baru di wilayah Batang dan Jawa Tengah secara umum,” ujar Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi pada Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke KIT Batang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022).
Bertindak sebagai ketua rombongan tim kunjungan kerja kali ini, menurutnya, pengembangan kawasan industri KIT Batang bisa menjadi pusat ekonomi baru di wilayah tersebut. Hal ini telah terbukti melalui pembangunan kawasan industri IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah dan kawasan industri IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Politisi fraksi PDI-Perjuangan itu mengatakan, Indonesia berpotensi besar menjadi kekuatan di pasar ekonomi global. Hal ini karena Indonesia dinilai sebagai tujuan utama untuk investasi, khususnya para investor global dalam pengembangan industri berkelanjutan.
Pembangunan KIT Batang, Sudjadi bilang, akan mendukung tujuan pemerintah dalam upaya penciptaan lapangan kerja dan juga menangkap peluang masuknya investasi dari sejumlah sektor industri yang ingin merelokasi pabriknya dari luar negeri. "KIT Batang akan menjadi salah satu pusat manufaktur, dengan total luas 4.300 hektare yang mengusung konsep smart dan berkelanjutan," ujarnya.
Sementara sampai saat ini masih terlihat beberapa kendala di lapangan yang perlu mendapat perhatian dan penjelasan baik dari pemerintah daerah maupun mitra kerja Komisi V DPR RI, mulai dari legalitas persetujuan pemanfaatan lahan belum ada, hingga problem seperti kekurangan tenaga kerja pada Pembangunan Rusun Pekerja Industri Batang.
Maka dari itu, Sudjadi menekankan perlunya percepatan proses pembangunan Rusun Pekerja Industri Batang. "Perlu didorong agar dapat dimanfaatkan demi mendukung pemenuhan hunian yang layak bagi para pekerja industri dan perlu dilakukan koordinasi yang intensif dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar bagi kepentingan masyarakat di sekitar kawasan industri terpadu ini," sebutnya. (man/aha)